Infokom lijatim - Warna jalan menuju Gelora Delta Sidoarjo sejak ahad(26/6) dini hari berbeda seperti biasanya. Bahkan mulai dirasakan tampilan beda sejumlah kendaraan menuju sidoarjo yang bertuliskan Kafilah konferensi Rajab Jatim. Seluruh tempat parkir disekitar GOR dipenuhi bus-bus, mobil pribadi, angkutan umum dan ribuan motor roda dua dari kafilah konferensi Rajab Jatim. inilah suasana perhelatan akbar yang di gelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Gelora Delta sidoarjo ini. Suasana bazaar yang disediakan panitia acara terisi oleh para bazar yang menjual pernik-pernik islami, baju muslim, buku dan masih banyak lainnya.
“Khilafah, khilafah, khilafah… Allohu Akbar”. Gemuruh takbir dan seruan mulia para orator memompa semangat peserta konferensi rajab dari berbagai kalangan dan profesi dari ulama’, pengusaha, mahasiswa, pedagang, Bakul tempe, tukang las, dokter , perawat seperti yang terpampang dalam poster kafilah dari Ngawi "Cah Ngawi, Bakul Tempe, Pedagang, Petani, Bengkel Las, Perangkat, Perawat, Guru, Dokter Pejuang syariah dan Khilafah".
Dibawakan host nasional Harimukti dan Faqih Syarif, memimpin pekik takbir dengan gelombang al-liwa’ dan Arroyah. Suasana keimanan dan keihklasan yang khas penuh semangat digelorakan. Parade al-liwa’ dan Arroyah mengawali konferensi Rajab Jatim, diteruskan denganpembacaan Ayat suci Alquran oleh Ahmad Yusuf Syabab yang menekuni pengembangan metode baca tulis Alqur’an “ummi” dan sari tilawah oleh mirza Syabab HTI ITS.
Berpakaian khas jawa timur faqih Syarif, menyapa satu persatu kafilah yang meliputi seluruh kabupaten dan Kota sejawa Timur, dan hadir pula dari Bali. Bahkan tampak diantara yang ikut dalam liputan dari Inggris.
Tanpa khilafah, kaum muslim palestina menderita dan nyawa mereka tak terlindungi. Diungkap DPP HTI , Abdun Muthi’. Tanpa Khilafah umat manusia tidak melihat dan merasakan rahmat islam, tetapi yang dilihat adalah banyaknya bencana dan semakin tidak malunya manusia ingkar thd syariat Allah. Umat islam terserang penyakit wahn yaitu cinta harta dan takut mati. Sementara itu menurut Ibnu Ali, HTI DPD Jatim, Kesejahteraan hanya bisa diwujudkan dengan diterapkannya syariat Islam. Ada lima politik yang terkait dengan kebutuhan umat : politik kesehatan, politik sumberdaya alam, politik ekonomi, politik APBN islam. Potensi meraih kesejahteraan ini, ditunjukkan oleh DPP HTI, Dwi Condro telah dimiliki umat Islam untuk menjadi umat terbaik. Potensi ideologi yaitu ideologi islam, potensi militer , potensi ekonomi: Potensi minyak dan gas (72% cadangan minyak dunia) dan potensi demografi jumlah umat muslim 1,5 milyar serta potensi geostrategis terletak di titik paling strategis di dunia.
Lantas bagaimana Islam di terapkan dibawah naungan khilafah, berbicara tentang khilafah, imam merupakan hal yang paling penting sesuai dengan yang diucapkan oleh imam alghozali. Ulama lain mengatakan bahwa mengangkat imam yang agung itu merupakan ahlul haq. Imam al qurtubi: tidak ada perbedaan diantara umat dan ulama mengenai penegakan khilafah. Khilafah bukan hanya perjuangan, yang paling penting yaitu bahwa khilafah adalah janji dari Alloh SWT. Bahwa hanya dengan khilafah maka islam akan benar-benar mulia sesuai dengan tafsir ibnu katsir surat an-nur:55. Bahwa janji khilafah untuk seluruh umat muhammad. Syaid qutub mengatakan dalam fizilalil qur’an bahwa khilafah islamlah yang akan menjadikan kesejahteraan. Rasullohpun memberikan janji mengenai khilafah bahwa seluruh penjuru bumi akan ditaklukkan oleh kaum muslim.
Ketua DPP HTI Rochmat S. menegaskan, Hizbut-tahrir kembali mengajak untuk menegakkan khilafah. Syariah islam mengatur seluruh perkara manusia. Dan tidak akan bisa diterapkan tanpa peran Negara seperti jihad, hudud, jinayat, pemerintahan. Hal-hal tersebut bisa terlaksana hanya dengan khilafah islam. Ketika syariah tidak diterapkan, mk hal-hal tersebut akan diabaikan. Maka perjuangan khilafah islam adalah kewajiban dengan dakwah islam untuk mengajak umat muslim memperjuangkan khilafah islam melalui jalur politik. Menyeru pada ahlul Quwwah yaitu para jendral dan perwira militer untuk berjuang bersama hizbut-tahrir menegakkan syariah dan khilafah. Hari demi hari tegakknya khilafah islam semakin dekat. Ditutup dengan diiringi oleh lagu sambutlah khilafah.
Teatrikal yang ditampilkan UKKI STIS-SBI, UNAIR dan ITS tak hanya mensemarakkan konferensi Rajab jatim ini, namun dirasakan membangkitkan semangat yang memang telah muncul dan tampak dari raut wajah mereka terekspresi dalam spanduk dukungan yang dibawa setiap kafilah. Dari testimony peserta yang dimunculkan mereka yang dulunya memandang miring HTI kini telah bergabung bersama HTI dan Alloh SWT juga memberikan ketenangan dalam menjali kehidupan bahkan mengajak orang sekelilingnya. Tampak suasana haru dipenghujung acara, meneteskan air mata ketika dibacakan doa oleh Kiai Kamil Abdullah, sekaligus menjadikan muhasabah bagi semua yang hadir. Agar terus berjuang dengan senantiasa memohon kepada Alloh SWT untuk meneguhkan perjuangan Syariah dan Khilafah.
“Khilafah, khilafah, khilafah… Allohu Akbar”. Gemuruh takbir dan seruan mulia para orator memompa semangat peserta konferensi rajab dari berbagai kalangan dan profesi dari ulama’, pengusaha, mahasiswa, pedagang, Bakul tempe, tukang las, dokter , perawat seperti yang terpampang dalam poster kafilah dari Ngawi "Cah Ngawi, Bakul Tempe, Pedagang, Petani, Bengkel Las, Perangkat, Perawat, Guru, Dokter Pejuang syariah dan Khilafah".
Dibawakan host nasional Harimukti dan Faqih Syarif, memimpin pekik takbir dengan gelombang al-liwa’ dan Arroyah. Suasana keimanan dan keihklasan yang khas penuh semangat digelorakan. Parade al-liwa’ dan Arroyah mengawali konferensi Rajab Jatim, diteruskan denganpembacaan Ayat suci Alquran oleh Ahmad Yusuf Syabab yang menekuni pengembangan metode baca tulis Alqur’an “ummi” dan sari tilawah oleh mirza Syabab HTI ITS.
Berpakaian khas jawa timur faqih Syarif, menyapa satu persatu kafilah yang meliputi seluruh kabupaten dan Kota sejawa Timur, dan hadir pula dari Bali. Bahkan tampak diantara yang ikut dalam liputan dari Inggris.
Khairi Sulaiman Ketua HTI DPD Jatim mengingatkan dua peristiwa besar di bulan rajab yaitu isra mi’raj dan runtuhnya kekhilafahan islam tahun 1924. Konferensi Rajab yang mengangkat tema Hidup Sejahtera dibawah naungan Khilafah, memiliki tujuan untuk mengokohkan kembali perjuangan penegakan syariah dan Khilafah. Hanya dengan khilafah yang bisa menghadapi berbagai masalah umat islam. Konferensi Rajab dari sumatera hingga papua ini untuk mengokohkan semangat umat memperjuangakan tegaknya khilafah yang dijanjikan. Bentuk dukungan dan semangat ditunjukkan dengan kehadiran umat secara besar-besaran di Konferensi Rajab secara nasional.
Ihsan Abdul jalil, DPP HTI mengulas posisi Indonesia. Penjajahan negara barat telah beralih dari penjajahan fisik kea arah penjajahan non fisik di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial di suatu negeri dan kekuatan fisik bagi Negara yang tidak mau tunduk. Para ulama yang tetap konsisten untuk memperjuangkan syariah akan mampu mengahancurkan penjajah. Secara simbolis Putra Kiai Jombang ini, menghancurkan tugu kalsium lambing kapitalisme dengan tongkat khilafah. Sementara itu KH. Zawawi, mewakili ulama’ menyampaikan dalam testimoninya Kita sebagai umat islam harus melaksanakan syariat islam secara kaffah. Islam kaffah bukan hanya ibadah ritual namun juga dalam bernegara. Bahwa para kyai dan ulama harus mendukung penegakan syariah dan khilafah melalui hizbut tahrir. KH. Abdulloh, Jember juga disampaikan bahwa semua ulama ahlusunnah bersepakat bahwa menegakkan khilafah islamiyyah merupakan kewajiban yang sangat penting. Ulama dari mahzab syafii: mengangkat seorang kholifah setelah masa kenabian adalah kewajiban yang paling penting. Tidak sepantasnya alim ulama ragu, berdiam diri, bahkan menghalangi, namun harus ikut berjuang bersama-sama hizbut-tahrir untuk berjuang bersama menegakkan khilafah islam. Mengajak seluruh alim ulama untuk memperjuangkan khilafah islam, mengesampingkan perselisihan-perselisihan maslah khilafiyah, bahwa perjuangan penegakan khilafah tidak akan bisa diwujudkan hanya oleh sekelompok orang saja,namun harus oleh seluruh umat. Mari bergabung bersama hizbut-tahrir demi tegaknya khilafah.Tanpa khilafah, kaum muslim palestina menderita dan nyawa mereka tak terlindungi. Diungkap DPP HTI , Abdun Muthi’. Tanpa Khilafah umat manusia tidak melihat dan merasakan rahmat islam, tetapi yang dilihat adalah banyaknya bencana dan semakin tidak malunya manusia ingkar thd syariat Allah. Umat islam terserang penyakit wahn yaitu cinta harta dan takut mati. Sementara itu menurut Ibnu Ali, HTI DPD Jatim, Kesejahteraan hanya bisa diwujudkan dengan diterapkannya syariat Islam. Ada lima politik yang terkait dengan kebutuhan umat : politik kesehatan, politik sumberdaya alam, politik ekonomi, politik APBN islam. Potensi meraih kesejahteraan ini, ditunjukkan oleh DPP HTI, Dwi Condro telah dimiliki umat Islam untuk menjadi umat terbaik. Potensi ideologi yaitu ideologi islam, potensi militer , potensi ekonomi: Potensi minyak dan gas (72% cadangan minyak dunia) dan potensi demografi jumlah umat muslim 1,5 milyar serta potensi geostrategis terletak di titik paling strategis di dunia.
Lantas bagaimana Islam di terapkan dibawah naungan khilafah, berbicara tentang khilafah, imam merupakan hal yang paling penting sesuai dengan yang diucapkan oleh imam alghozali. Ulama lain mengatakan bahwa mengangkat imam yang agung itu merupakan ahlul haq. Imam al qurtubi: tidak ada perbedaan diantara umat dan ulama mengenai penegakan khilafah. Khilafah bukan hanya perjuangan, yang paling penting yaitu bahwa khilafah adalah janji dari Alloh SWT. Bahwa hanya dengan khilafah maka islam akan benar-benar mulia sesuai dengan tafsir ibnu katsir surat an-nur:55. Bahwa janji khilafah untuk seluruh umat muhammad. Syaid qutub mengatakan dalam fizilalil qur’an bahwa khilafah islamlah yang akan menjadikan kesejahteraan. Rasullohpun memberikan janji mengenai khilafah bahwa seluruh penjuru bumi akan ditaklukkan oleh kaum muslim.
Ketua DPP HTI Rochmat S. menegaskan, Hizbut-tahrir kembali mengajak untuk menegakkan khilafah. Syariah islam mengatur seluruh perkara manusia. Dan tidak akan bisa diterapkan tanpa peran Negara seperti jihad, hudud, jinayat, pemerintahan. Hal-hal tersebut bisa terlaksana hanya dengan khilafah islam. Ketika syariah tidak diterapkan, mk hal-hal tersebut akan diabaikan. Maka perjuangan khilafah islam adalah kewajiban dengan dakwah islam untuk mengajak umat muslim memperjuangkan khilafah islam melalui jalur politik. Menyeru pada ahlul Quwwah yaitu para jendral dan perwira militer untuk berjuang bersama hizbut-tahrir menegakkan syariah dan khilafah. Hari demi hari tegakknya khilafah islam semakin dekat. Ditutup dengan diiringi oleh lagu sambutlah khilafah.
Teatrikal yang ditampilkan UKKI STIS-SBI, UNAIR dan ITS tak hanya mensemarakkan konferensi Rajab jatim ini, namun dirasakan membangkitkan semangat yang memang telah muncul dan tampak dari raut wajah mereka terekspresi dalam spanduk dukungan yang dibawa setiap kafilah. Dari testimony peserta yang dimunculkan mereka yang dulunya memandang miring HTI kini telah bergabung bersama HTI dan Alloh SWT juga memberikan ketenangan dalam menjali kehidupan bahkan mengajak orang sekelilingnya. Tampak suasana haru dipenghujung acara, meneteskan air mata ketika dibacakan doa oleh Kiai Kamil Abdullah, sekaligus menjadikan muhasabah bagi semua yang hadir. Agar terus berjuang dengan senantiasa memohon kepada Alloh SWT untuk meneguhkan perjuangan Syariah dan Khilafah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar